Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 September 2009

RESUME BLOG_1_SKENARIO_1

RESUME
SKENARIO 1
BELAJAR
Oleh
1. Lilis Rahmawati (09-1033)
2. Fitria Intan Beladina (09-1034)
3. Ferdila Putri Anindita (09-1035)
4. Khadijah Nur Al Firdaus (09-1036)
5. Mardhotillah Chilmy (09-1037)
6. Diki Dzikrillah D S (09-1038)
7. Roat Yeti Mustafida (09-1039)
8. I Nyoman Ananta K (09-1040)
9. Aggy Permata Putra (09-1041)
10. Ari Setyo Rini (09-1042)
11. Hendri Prasetyo (09-1043)
12. Yudha Anantha K P (09-1044)
13. Wulan Pradani Nurisa (09-1045)
14. Malfin Abidatun I (09-1046)
15. Megga Setyana (09-1048)



FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009

SKENARIO 1
BELAJAR

Dido merupakan salah satu mahasiswa baru yang diterima di Fakultas Kedokteran Unej tahun ini. Dia adalah siswa terpandai di SMU asalnya. Namun setelah menjalani pendidikan selama 1 blok, nilai yang dicapainya tidak memuaskan. Dido merasa sangat bingung dengan kurikulum baru ini, karena kurikulum yang dijalaninya semasa SMU sangat jauh berbeda dengan kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan paradigma baru pendidikan dokter di FK Unej. Kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan strategi Problem Based Learning (PBL) ini diharapkan dapat menghasilkan dokter-dokter yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi dokter.
Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya, dia mengetahui bahwa cara belajarnya masih tidak tepat. Pendidikan di FK Unej mengharuskanya untuk merubah cara belajarnya menjadi orang dewasa, berpikir logis dan kritis. Dosenya menyarankan agar dia lebih aktif dalam tutorial,sering berdiskusi dengan teman, tutor, staf pengajar, dan para pakar di FK Unej, sehingga dia mampu menyesuaikan diri dengan metoda yang baru ini.














I. Mengklarifikasi Istilah / Konsep

- Kurikulum : Perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikn; perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. (KBBI edisi.2 tahun 1994)
- Kompeten : Dianggap pantas untuk menjadi pemimpin oleh orang lain,sehingga disegani dan diikuti oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. (www.lead_sabda.org)
-Adult Learning : Suatu proses belajar yang membuat hidup itu sendiri sebagai petualangan dalam bereksperimen. (Internet)
-Critikal Thinking : Proses penggunaan pengetahuan dan kecerdaan demi pencapaian yang efektif pada posisi yang yang paling beralasan dan dapat dibenarkan dari uatu masalah serta dapat mengatasi ada pemikiranyang rasional. (internet)
-Problem Base Learning : lingkungan belajar yang didalamnya menggunakan masalah dalam belajar. (www.irc kesehatan.net)
-Standar Kompetensi : Batasan-batasan minimal kemampuan dasar yang harus dimiliki sesorang untuk mencapai tujuannya. (internet)
-Kompetensi : Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh msyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang tertentu.(www.unesco.org)
-Konvensional : a. Berdasarkan Konvensi (kesepakatan) umum, seperti adat, kebiasaan,kelaziman.
b. Tradisional (KBBI edisi.2 tahun 1994)
-Kritis : a. Bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan.
b. tidak lekas percaya ( pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/)





II. MENETAPKAN PERMASALAHAN

1. Paradigma Lama Pendidikan Dokter
1.1 Definisi
1.2 Pendidikan Konvensional
1.3 Ciri-ciri Pendidikan Konvensional
2. Paradigma Baru Pendidikan Dokter
2.1 Definisi
2.2 Penyebab
2.3 Tujuan
3. KBK
3.1 Definisi
3.2 Ciri-ciri
3.3 Kendala
3.4 Solusi
4. PBL
4.1 Definisi
4.2 Tujuan
4.3 Metode
4.4 Kelebihan
4.5 Kekurangan
4.6 Cara Adaptasi
5. Srandar Kompetensi Dokter
5.1 Definisi
5.2 Tujuan
5.3 Macam-macam Standar Kompetensi Dokter
6. Adult Learning
6.1 Definisi
6.2 Ciri-ciri
6.3 Perbedaan Dengan Cara Belajar Anak
7. Critical Thingking (Berpikir Kritis)
7.1 Definisi
8. Filsafat Ilmu
8.1 Definisi
8.2 Sistematika Filsafat Ilmu
III. Menganalisis Permasalahan

1. Paradigma Lama Pendidikan Dokter
1.1 Definisi : Suatu pandangan umum dalam dunia pendidikan dokter yang mengarah kepada cara –cara pengajaran bersifat konvensional.
1.2 Pendidikan Konvensional :
Suatu sistem pendidikan yang lebih cenderung membuat dosen sebagai pemberi materi sekaligus pusat dari proses belajar mengajar.
1.3 Ciri-ciri Pendidikan Konvensional :
1. Dosen sebagai pusat dari Proses Belajar Mengajar (PBM)
2. Potensi dari Mahasiswa kurang digali.
3. Cara pengajaran umumnya dengan mempelajari contoh-contoh yang sudah terbukti secara ilmiah.
4. Lebih mengutamakan memory (menghafal) dalam pembelajaran.
5. Dosen cenderung terus menuntun dan mengarahkan apa saja yang harus dilakukan dan dipelajari para mahasiswa.
6. Rasa percaya diri dalam diri mahasiswa kurang tumbuh secara optimal.
7. Mental para mahasiswa untuk lebih inovatif dan bersikap mandiri menjadi terhambat.

2. PARADIGMA BARU

2.1 Definisi
Cara mengetahui realitas social yang dikonstruksi oleh made of thought atau made of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan made of knowing yang spesifik.
(Sumber: Thomas Kuhn (1962))
Pandangan yang mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin ilmu pengetahuan
(Sumber: George Ritzer (1980))
Paradigma baru adalah suatu kurikulum yang berbasis masalah(PBL) yang sangat berbeda dengan kurikulum konvebsional.
2.2 Penyebab
Seiring dengan perubahan dan dinamika masyarakat yang terus bergerak menuju arus globalisasi problem dan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia perkuliahan kita makin rumit dan kompleks.
(Sumber: www.BMJ.com)
2.3 Tujuan
Univerrsitas tidak hanya dituntut untuk mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual tetapi juga diharapkan dapat menciptakan generasi bangsa yang cerdas secara emosional dan spiritual
(Sumber:www.BMJ.com)
3. KBK
3.1 Definisi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency-Based Curriculum) adalah kurikum pendidikan yang menjadikan kompetensi sebagai acuan pencapaian tujuan pendidikan (Competency-Based Curriculum). (Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk, 2004 : 111).
3.2 Ciri-ciri
Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi Dep.Dik.Nas (2002) mengemukakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :
“ 1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
2.Berorientasi pada hasil belajar (Learning Outcomes) dan keberagaman.
3.Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5.Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi”. (Mulyasa, 2002 : 42).

3.3 Kendala
Mahasiswa jadi kurang mengetahui bagian-bagian mana yang penting(karena arahan dari dosen sudah dikurangi)
Belajarnya kurang mendalam

3.4 Solusi
Aktif bertanya kepada pakarnya
Lebih sering mencari sumber untuk pemecahan masalah

4. PBL
4.1 Definisi
Kegiatan belajar yang dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi scenario sebagai TRIGER atau pemicu dalam belajar.
(sumber: buku pedoman akademik 2009/2010 fakultas kedokteran unej)
Lingkungan belajar yang di dalamnya menggunakan masalah untuk belajar
(www.pusdiklates.com)
Proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan maslah dalam kehidupan nyatadan lalu dari masalah ini mahasiswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru
(www.zulharman79.wordpress.com)
Metode pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata
(www.uii.ac.id)
4.2 Tujuan
Untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam hidup dan karirnya dengan inisiatif dan antusiasme, berdasarkan pengetahuan yang terintegrasi.
(sumber: suara merdeka, senin 28 april 2003)


4.3 Metode
Yang berfokus kepada identifikasi masalah serta penyusunan kerangka analisis dan pemecahan. Metode ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok keci, banyak kerjasama dan interaksi, mendiskusikan hal-halyang tidak atau kurang dipahamiserta berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan.
(sumber:alder dan milne(1997:195))
4.4 Kelebihan
· Membantu mahasiswa belajar
· Memadukan materi
· Meberikan perspektif yang berbeda
· Mengajarkan ketrampilan memecahkan masalah
· Mahsiswa jadi lebih aktif dan mandiri karena kegiatan pembelajaran dipusatkan
pada mahasiswa
· Siswa terbiasa berpikir kritis dalam menganalisis masalah
· Pemahaman mahasiswa terhadap suatu masalah akan lebih dalam
· Menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab

4.5 Kekurangan
· Pembelajaran secara terintegrasi, karena pembelajaran tidak bisa di organisasikan secara tradisional menurut kurikulum
· Keterbatasan sarana dan fasilitas untuk mendukung kerjasama, komunikasi dan pencarian informasi
· Perubahan paradigma bagi mahasiswa dan dosen
a. Bagi mahasiswa : kesadaran untuk belajar secara mandiri
b. Bagi dosen : fungsi baru sebagai fasilitator dan motivator

4.6 Cara adaptasi
· Aktif mencari penyelesaian dari sumber-sumber terpercaya
· Komunikasi ditingkatkan
· Aktif dalam bertanya, berdiskusi
· Mengontrol diri sendiri dalam berperilaku
· Meningkatkan rasa percaya diri



5. STANDAR KOMPETENSI DOKTER
5.1 Definisi
Batas atau syarat minimal yang harus dicapai/dimiliki oleh seorang dokter untuk dianggap mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
( Sumber: Buku Pedoman Akademik FK UNEJ 2009/2010 hal. 3 & KBBI Edisi 3 hal. 1089 )
5.2 Tujuan
Menghasilkan Dokter yang mampu memberikan pelayanan primer yang menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dengan unggulan agroindustri.
( Sumber: Buku Pedoman Akademik FK UNEJ 2009/2010 hal. 3 )
Catatan : * Dokter Keluarga = Dokter yang bertanggungjawab melaksanakan pelaanan kesehatan personal,terpadu,bekesinambungan,& proaktif yang dibutuhkan oleh pasienya dalam kaitan sebagai anggota dari satu unit keluarga, serta komunitas tempat pasien itu berada. Sifat pelayananya meliputi : Peningkatan derajat kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),penanganan/pengobatan (kuratif) & rehabilitatif.
( www.klipingut.wordpress.com)
* Dokter Agroindustri = Dokter yang mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi kedokteran di lingkungan masyarakat industri.
( www.unej.ac.id/index.php/fk/dokter.html )
5.3 Macam-macam Standar Kompetensi Dokter :
1. KOMUNIKASI EFEKTIF; mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
2. KETERAMPILAN KLINIS; melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya.
3. LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN; mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
4. PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN : mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
5. PENGELOLAAN INFORMASI : mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6. MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI : melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara sinambung.
7. ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL DAN PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN PASIEN : berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

6. ADULT LEARNING
6.1 Definisi
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan atau pengalaman dalam mendapatkan ilmu pengetahuan atau keahlian.
(http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/06/07/bagaimana-orang-dewasa-belajar/)
Merupakan cara belajar yang menuntut subjek didik untuk tidak pasif dan menerima apa saja, tetapi harus lebih aktif dan kreatif sesuai dengan pengalaman hidup yang dialaminya.
(Buku Pedoman PK2 Universitas Jember Tahun Akademik 2009/2010, hal 19-21)

6.2 Ciri-ciri ;
- Subjek didik selalu bertanya
- Subjek didik mencari jawaban sendiri
- Subjek didik bertanggung jawab terhadap apa-apa yang dilakukannya
- Subjek didik termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat dimana
belajar akan memberikan kepuasan
- Orientasi subjek didik berpusat pada kehidupan, sehingga unit-unit
pembelajar
sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
- Pengalaman adalah sumber terkaya bagi subjek didik, sehingga metode
Pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
- Pembelajaran subjek didik mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk
mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai
instruktur.
- Ingin terus belajar, dan bukan sebaliknya, walaupun diakui dalam beberapa
hal ada yang bisa menghalangi proses pembelajaran. Jelas ada banyak
motivasi yang menggerakkan orang dewasa untuk terus belajar
- Termotivasi untuk belajar dari beberapa sumber: pencarian kenikmatan atau
harga diri, pencarian jawaban dan pemenuhan kebutuhan yang dirasakan.
- Umumnya berorientasi masalah – mereka mencari pengetahuan untuk
menjawab masalah yang nyata dalam hidup mereka
- Belajar mandiri – mereka ingin ikut berpartisipasi tentang bagaimana dan apa
yang mereka pelajari.
- Memiliki rasa takut untuk gagal dalam konteks pembelajaran

(Buku Pedoman PK2 Universitas Jember Tahun Akademik 2009/2010, hal 19-21)
(http://blogs.unpad.ac.id/aderusliana/?p=3)
(http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2008/12/16/pembelajaran-orang-dewasa-tujuan-tujuan/)

6.3 Perbedaan dengan cara belajar anak

No
Sudut Pandang
Cara Belajar Anak
Cara Belajar Orang dewasa
1
Konsep Diri
Peserta didik bergantung pada guru & guru bertanggung jawab untuk menentukan apa yang harus dipelajari, kapan, bagaimana cara mempelajarinya, dan apa hasil yang diharapkan setelah selesai
Peserta didik berubah dari ketergantungan kepada guru ke arah memiliki kemampuan mengarahkan diri sendiri. Guru bertanggungjawab untuk menggalakkan dan memelihara kelangsungan perubahan tersebut
2
Fungsi Pengalaman
Pengalaman peserta didik bernilai kecil, pengalaman yang besar manfaatnya dari guru, alat peraga, alat audio visual, dan pengalaman para ahli lainnya.
Ada anggapan perkembangan seseorang menjadi penampungan yang kemudian menjadi sumber belajar yang bermanfaat.
3
Kesiapan belajar
Peserta didik harus siap mempelajari apapun yang dikatakan orang lain
Peserta didik siap mempelajari sesuatu apabila dirasa perlu baginya. Fungsi pendidik untuk menciptakan kondisi, alat serta prosedur untuk membantu menemukan apa yang perlu peserta didik ketahui
4
Orientasi belajar
Peserta didik menyadari bahwa pendidikan adalah suatu proses penyampaian ilmu pengetahuan dan mereka memahami bahwa ilmu-ilmu tersebut akan bermanfaat di kemudian hari
Peserta didik menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu proses peningkatan pengembangan kemampuan diri untuk mengembangkan potensi yang maksimal dalam hidupnya

(http://www.geocities.com/teknologipembelajaran/andragogi.html)


7. Critical Thinking (Berpikir Kritis)
7.1 Definisi Berpikir Kritis
o Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Pery & Potter, 2005)
o Berfikir kritis atau critical thinking juga dikenal dengan thinking skills, berfikir kreatif, berfikir tingkat tinggi (high-order thinking). Dalam berfikir kritis terdapat dua dimensipenting, yaitu kerangka berfikir dan pekerjaan mental yang spesifik. (Cotton, 1991, yang dikutip oleh dr.Cholis Abrori dalam pemberian kuliah)
o Michael Seriven dan Richard paul, seperti yang dikutip leh Jenicekc (2006) mengatakan bahwa berfikir kritis adalah sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan konsep, penerapan, melakukan sintesis dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran, atau komunikasi sebagai dasar untuk melakukan suatu tindakan. Digambarkan bahwa berfikir kritis tidak hanya cukuo logis, tetapi terdiri atas prose yang lebih luas dalam bidang kedokteran, antara lain melibatkan persepsi, bahasa, emosi, pertimbangan biostatistik dan epidemilogis, bukti ilmiah terbaik, pengetahuan klinis dan kesehatan masyarakat, sikap dan keterampilan. Pendapat ini sama dengan pendapat dari Abraham (2004) yang menerapkan stategi membangun critical thinking mahasiswa melalui pembelajaran fisiologi.
o Nickerson (1987) berpedapat bahwa otoritas pada berfikir kritis, menandai seorang pemikir kritis dalam pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kebiasaan dalam bertindak. Seorang pemikir kritis memiliki karakteristik sebagai berikut:
§ Menggunakan bukti ilmiah dengan baik dan berimbang
§ Mengelola pikiran dan menyampaikannya secara konsisten dan jelas
§ Membedakan sesuatu secara logis dan inferens
§ Menangguhkan keputusan bila terdapat kurang bukti yang mendukung
§ Menerapkan teknik problem-solving
§ Mengerti perbedaan antara memberi alasan dengan mencari alasan
§ Berusaha mengantisipasi kemungkinan konsekuensi alternatif pilihan
§ Memahami pendapat berdasarkan derajat kepercayaan
§ Mencari kemiripan dan analogi pada keadaan yang tidak jelas
§ Mampu belajar secra mandiri dan tidak mudah putus asa dalam mengerjakan sesuatu
§ Dapat menyampaikan struktur informal dengan jalan pikiran formal
§ Dapat memberi argumen secara lisan bila terdapat ketidaksesuaian
§ Membiasakan meragukan pendapat sendiri dan berusaha memahaminya
§ Peka terhadap perbedaan antara kebenaran dan intensitas
§ Menyadari bahwa kemampuan memahami sesuatu adalah terbatas
§ Mengakui kemungkinan pendapatnya sendiri keliru
o Seorang yang berfikiran kritis menurut Carol (2004) memiliki karakteristik berikut adalah seorang yang
§ Berfikiran terbuka
§ Skeptis
§ Rendah hati
§ Berfikiran bebas
§ Memiliki motivasi tinggi
o Sedangkan menurut Ferret (1996) seseorang dapat menjadi pemikir kritisbila memiliki karakteristik sbb,
§ Menanyakan sesuatu yang berhubungan
§ Menilai pernyataan dan argumen
§ Dapat memperbaiki kekeliruan pemahaman atau informasi
§ Memiliki rasa ingin tahu
§ Tetarik untuk mencari solusi baru
§ Dapat menjelaskan sebuah kriteria untuk menganalisis pendapat
§ Ingin menguji kepercayaan, asumsi, dan dan pendapat serta membandigkannya denag bukti yang ada
§ Mendengarkan orang lain dengan baik dan dapat memberikan umpan balik
§ Mengetahui bahwa berfikir kritis adalah proses sepanjang hayat dari introspeksi diri
§ Mengambil keputusan setelah seluruh fakta dikumpulkan dan dipertimbangkan
§ Mencari bukti ilmiah untuk mendukung asumsi dan keyakinan
§ Dapat memperbaiki pendapatnya bila menemukan fakta baru
§ Mencari bukti
§ Menguji masalah secara terbuka
§ Dapat menolak informasi bila tidak benar atau tidak relevan

8. Filsafat Ilmu
8.1 Definisi Filsafat Ilmu
Menurut The Liang Gie : Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan- persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu denagn segala segi dari kehidupan manusia.


8.2 Sistematika Filsafat
- Epistemologi : Bagaimana dan mengapa ilmu itu ada yang dapat diverifikasi/
dibuktikan kebenarannya.
- Ortology : Menyelidiki apa dan mencoba mengerti hakekat segala sesuatu.
- Axiologi : Menyelidiki apakah sebuah ilmu bisa digunakan untuk
kepentingan umat manusia ( nilai ekonomi, ilmiah, estetika dan
agama)

IV. Kesimpulan dari Skenario
1. Dido sebaiknya mulai menyesuaikan diri (beradaptasi) dari sistem konvensional ke metode PBL.
2. Dido harus mengubah cara atau strategi belajar yang biasa digunakan dalam pembelajaran konvensional menjadi strategi belajar yang lebih sesuai dengan kurikulum KBK atau dalam PBL.
3. Dido harus mulai meluangkan waktunya untuk meminta saran tentang cara belajar yang sesuai dengan PBL baik dari teman-teman maupun dosen tutor.
4. Dido harus lebih aktif dalam pembelajaran PBL, mencari materi dan referensi, aktif dalam diskusi tutorial, serta tidak mengandalkan catatan dari dosen saja.
5. Membuat dirinya merasa nyaman dengan sistem PBL yang baru agar prestasi belajarnya bisa meningkat lagi.


V. Tujuan Belajar

1. Mengenali masalah dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cepat dan tanggap.
2. Memahami definisi PBL beserta kelebihan, kekurangan, tujuan, dan cara adaptasinya.
3. Menemukan dan membangun strategi belajar yang tepat dan cocok untuk kita dalam beradaptasi dari kurikulum lama ke kurikulum baru (PBL).
4. Mengetahui standar kompetensi dokter.
5. Bisa memilah antara materi yang wajib dikuasai dan materi tambahan atau penunjang.
6. Aktif dalam pembelajaran yag berbasis PBL
7. Selalu berpikir kritis dalam menanggapi setiap masalah

kurikulum baru

wah.....................senengnya...........aku udah kuliah...ALHAMDULILLAHHIRABBILALAMIN..
aku masuk kedokteran...tetapi ini adalah awal perjuangan yang sangat menyenangkan, dan menggembirakan...
dengan KBK dan PBL,,,,,,
huh ....sangat menuntut kita buat disiplin,,karena kita harus mencari sendiri literaturnya dan yang gak bisa boleh ditanyaklan tapi hanya ada waktu 2 jam untuk bertanya untuk 77 anak....
ROAT SEMANGAT...HARUS BISA
IP 3,5 KEATAS,TERUS NAIK DAN NAIK SETIAP SEMESTER,
SEMANGAT.....
BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM....
YA ALLAH.....LINDUNGILAH HAMBA DAN SAYANGI HAMBA SELALU.AMINNN